Kerja sama yang terbentuk antara Lapas Perempuan dengan ‘Aisyiyah sudah berlangsung sejak tahun 70-an. Hadir di tengah-tengah kita Ibu Sri Rahayu Mujali yang termasuk perintis guru Al Quran di Lapas Perempuan yang dulu bertempat di Ramayana, depan alun-alun kota Malang (Ibu Dra. Hj. Sri Herawati dalam sambutan beliau di acara Wisuda Al Quran Santri An Nisa Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Malang pada 28 Maret 2024.
Sambutan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang tersebut sekaligus menjadi napak tilas bagi seluruh hadirin yang hadir dalam acara tersebut. Sebagai pengingat sekaligus juga bentuk rasa syukur karena Aisyiyah masih dan akan terus berkiprah untuk negeri, khususnya untuk perempuan dan anak di Indonesia.
Pada hari Kamis, 28 Maret 2024 Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Malang melalui Majelis Tabligh dan Kertajihan mengadakan acara akbar yang melibatkan santri, pejabat LPP Kelas IIA Kota Malang, seluruh Pimpinan Harian PDA Kota Malang, Majelis, Lembaga dan juga seluruh Pimpinan Cabang Aisyiyah di kota Malang.
Acara akbar tersebut yakni wisuda Al Quran untuk para santri LPP Kelas IIA sekaligus juga dalam rangka memperingati Milad ‘Aisyiyah ke-106.
Sang Surya dan Mars Aisyiyah Bergema di Aula LPP Kelas IIA Kota Malang
Sebelum acara dibuka, tim paduan suara LPP Kelas IIA Kota Malang melantunkan lagu Indonesia Raya, Sang Surya, dan juga Mars Aisyiyah.
Lagu yang dilantunkan tentu saja bukan hasil dari rekaman, namun dari vokal tim paduan suara langsung yang diiringi dengan alat musik organ. Suaranya begitu merdu, jernih, dan juga terdengar profesional karena terdiri dari suara satu dan dua. Nada-nada berpadu dengan sempurna bersama melodi yang dimainkan hingga banyak peserta wisuda yang hadir ikut terharu dengan lagu yang dilantunkan.
Mars Sang Surya dan Mars Aisyiyah menggema di seluruh penjuru aula, melambangkan Aisyiyah memang ada di mana-mana, memberikan sinar seperti matahari yang menyinari bumi tanpa pamrih.
Pesan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang untuk Wisudawati Santri Pesantren An-Nisa LPP Kelas IIA Kota Malang
Apa yang sudah dirintis oleh para pendahulu dan juga sesepuh Aisyiyah kota Malang tersebut tentu saja harus dirawat dan juga dikembangkan. Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah adanya pengajaran Al Quran melalui metode Jibrail ini.
Metode ini dikenalkan dan juga diajarkan pada santri Pesantren An-Nisa LPP Kelas IIA Kota Malang oleh tim pengajar Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Kota Malang sejak beberapa tahun terakhir.
Ibu Ketua PDA Kota Malang juga berpesan bahwa tema Milad ‘Aisyiyah yang diangkat tahun ini adalah “Kepemimpinan Perempuan Mencerahkan Peradaban Bangsa” merupakan refleksi dari tujuan Muktamar ke-48 Aisyiyah, yakni Risalah Perempuan Berkemajuan.
Sebagaimana pesan dari Pimpinan Pusat Aisyiyah, kita harus memahami bahwa Risalah Perempuan Berkemajuan memiliki spektrum pandangan terhadap peran perempuan lebih luas lagi. ‘Aisyiyah memandang bahwa dengan karakter berkemajuan, Perempuan memiliki kesempatan luas sekaligus penting sebagai aktor perubahan dalam berbagai bidang kehidupan.
Salah satunya yakni melalui dakwah komunitas yang telah dilakukan selama ini oleh PDA Kota Malang di berbagai bidang. Dakwah komunitas marginal, Lapas Perempuan, hingga komunita sosialita pun tak lepas menjadi lahan dakwah bagi Aisyiyah kota Malang.
Maka tak heran jika banyak program Aisyiyah telah diapresiasi oleh Menteri PPPA RI yang menyatakan bahwa beliau sangat mengapresiasi usaha-usaha ‘Aisyiyah di akar rumput untuk berdaya melawan diskriminasi dan turut berpartisipasi di sektor publik.
Risalah Perempuan Berkemajuan didasarkan pada spirit kelahiran ‘Aisyiyah yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar Islam tentang kesetaraan dan kemajuan perempuan di tengah-tengah keterbatasan akses, mendorong dan memberi kesempatan perempuan untuk maju dalam seluruh aspek kehidupan.
Adanya pesantren An-Nisa yang mengajarkan Al-Quran, memahaminya, serta berlatih untuk mengamalkannya menjadi salah satu perwujudan cita-cita kita bersama dalam ber-Aisyiyah.
Selain itu, dinamika ‘Aisyiyah selama lebih dari satu abad yang digerakkan oleh para perempuan merepresentasikan gerakan Islam amar makruf nahi munkar dan tajdid, gerakan perempuan yang berpikiran maju dan berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan, gerakan praksis sosial, gerakan amal usaha, serta berperan dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta.
Apa yang sudah berjalan baik ini semoga bisa terus berlanjut dan lebih baik lagi di masa depan.
Ibu Ketua PDA Kota Malang juga mengucapkan selamat untuk para wisudawati yang telah melalui pelajaran tentang AlQuran melalui metode Jibrail ini. Harapannya, setelah terjun ke masyarakat nantinya, apa yang diajarkan di sini bisa diajarkan lagi ke masyarakat di sekitarnya. Pada keluarganya, anak-anaknya, saudaranya, hingga tetangganya.
Sehingga kebaikan tidak berhenti di sini.
Ucapan Terimakasih Untuk TASKA (Tabungan Amal Sholeh Keluarga Aisyiyah) Kota Malang
Perlu diketahui bersama bahwa dana yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan Aisyiyah, termasuk wisuda kali ini dilakukan secara mandiri oleh ‘Aisyiyah Kota Malang melalui lembaga TASKA (Tabungan Amal Sholeh Keluarga ‘Aisyiyah) dengan gerakan sehari seribu saja.
Baik pimpinan harian, lembaga, amal usaha, hingga simpatisan menyisihkan beberapa ribu saja untuk amar ma’ruf nahi munkar.
“Seperti prinsip Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yaitu hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia. Marilah ‘Aisyiyah ini kita jadikan wasilah kita dalam melaksanakan hablumminallah dan hablumminannas.” Tutup ustadzah Hera.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Dra. Hj. Rukmini Amar, M.AP, mengucapkan selamat kepada 30 santri yang diwisuda. Ustadzah Rukmini hanya berpesan kepada semuanya agar ketika nanti sudah tiba masa pulang nanti untuk mencari ‘Aisyiyah yang bisa ditemukan di pelosok manapun. “Tidak ada ‘Aisyiyah yang tidak membina lapas, semua ada di akar rumput.” Ujar Ketua PWA Jatim.
Melengkapi semua itu, Ketua LPP Kelas II A Malang, Yunengsih, Bc.IP., S.Sos., MH., merasa bangga dan terharu atas perkembangan warga binaannya yang semangat berproses hingga detik ini. Yunengsih berharap kedepannya untuk ‘Aisyiyah tetap membimbing warga lapas dan bisa menambah kelas khusus seperti MTQ dan juga kelas Dai.
Parade Al-Qur’an oleh santri LPP Kelas II A Malang juga membuat beberapa wali santri, petugas Lapas dan juga Ibu-Ibu Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang menangis haru.
“Luar biasa! Kami mengucapkan yaumul milad untuk ‘Aisyiyah yang ke-106, semoga kedepannya tambah solid. Terima kasih juga untuk Pembina dari ‘Aisyiyah, jujur saya tadi terenyuh di awal melihat bagaimana perkembangan warga lapas sampai saat ini.” Pungkas Kepala LPP dengan bangga.
Menuju acara inti, para wisudawati yang terbagi dalam enam kelompok melakukan parade Al-Quran dan dilanjutkan dengan pengalungan Gordon, pemberian sertifikat kelulusan, dan pembacaan ikrar. Wisuda berjalan dengan hikmat, penuh haru dan juga meriah, sampai akhir acara dipenuhi dengan tepuk tangan wali santri dan tamu undangan.
Pada awal dan akhir kegiatan juga ada persembahan khusus penampilan Nasyid oleh santri yang diwisuda.
Alhamdulillah, semoga kegiatan ini bisa menginspirasi kita semua.