…
Khatib Amin Masjid Besar Yogyakarta yang tidak lain adalah K.H. Ahmad Dahlan telah mendirikan sebuah perkumpulan pengajian wanita pertama di…
Seperti munculnya ‘Aisyiyah di Malang sekitar tahun 1972 yang dipelopori oleh Ibu Jamanah Nur Yatim (almarhum) yang kebetulan masih keponakan KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah. Ketika itu ‘Aisyiyah di Malang masih berada pada satu atap (sekarang ada ‘Aisyiyah Kota, ‘Aisyiyah Kabupaten Malang dan ‘Aisyiyah Kota Batu) dengan bidang gerak Tabligh dan Pendidikan yang lebih dikedepankan.
Didasari pemikiran bahwa kedua bidang tersebut menjadi dasar yang cukup kuat untuk meningkatkan keimanan dan kecerdasan masyarakat. Asumsi bidang pendidikan bagaimana ‘Aisyiyah menyumbangkan tenaga untuk mendirikan Amal Usaha bidang Pendidikan Taman Kanak-Kanak sebagai generasi awal yang perlu diperhatikan untuk masa depan bangsa. Sedangkan ‘Aisyiyah sebagai organisasi sosial keagamaan pada saat itu merupakan organisasi Islam Langka idang tabligh guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang agama dengan dahwah Amar ma’ruf nahi Munkar.
Pada masa itu ‘Aisyiyah merupakan organisasi sosial keagamaan masih memperjuangkan ide-ide untuk berupaya memperbaiki kondisi masyarakat masih berjalan sendiri artinya semua persoalan yang ada diselesaikan oleh intern organisasi. Kerjasama dengan pemerintah belum dapat dilakukan. Maklum pada masa itu ‘Aisyiyah masih berusia relatif masih muda. Meskipun demikian ‘Aisyiyah telah berbuat untuk kepentingan bangsa Indonesia terutama wanitanya. Oleh karena kondisinya yang solid dan selalu eksis akhirnya mampu bertahan dalam kondisi masyarakat yang bagaimanapun. ‘Aisyiyah telah mengalami tiga besar zaman perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia yaitu penjajahan Belanda, Jepang dan masa kemerdekaan.
Kepemimpinan ’Aisyiyah Kota Malang secara periodik dipilih 5 tahun sekali pada setiap Musyawarah Daerah. Banyak hal yang dilakukan berkaitan dengan dakwah dan sosial termasuk di dalamnya dengan terbentuknya lembaga zakat ‘Aisyiyah (TAZKA), berdirinya Islamic College Siti Aisyah dan Klinik Keluarga Sakinah. Alhamdulillah sampai saat ini PDA Kota Malang telah memiliki 6 Cabang dan 56 Ranting.
Ketua
Ketua
Sekretaris I
Sekretaris I
Bendahara
Bendahara
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris II
Sekretaris II
Bendahara II
Bendahara II
Sabtu, 3 Agustus 2024 lalu Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Malang, khususnya Majelis Hukum dan HAM serta Majelis Kesehatan menggelar seminar nasional yang bertajuk “Peningkatan Pemahaman ‘Aisyiyah terhadap UU Kesehatan Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan” yang diadakan di auditorium Kampus II Universitas Muhammadiyah Malang. Dirut Utama BPJS Kesehatan dan dr Gamal Albinsaid M.BioMed Menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional Setelah acara dibuka
Never stop learning because life never stops teaching – anonim Benar apa yang dikatakan oleh pepatah, selama hidup, maka kita akan dituntut untuk terus belajar.
Siapapun kamu di masa lalu, bukan berarti kamu tidak berhak menjadi muslim/muslimah yang baik (anonim) Siapa yang setuju dengan pernyataan di atas? Ya, kita semua yakin bahwa
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Malang dalam hal ini Majelis Kesejahteraan Sosial dan Majelis Kesehatan mengadakan pelatihan perawatan jenazah dengan melibatkan seluruh Cabang dan Ranting Aisyiyah
Khatib Amin Masjid Besar Yogyakarta yang tidak lain adalah K.H. Ahmad Dahlan telah mendirikan sebuah perkumpulan pengajian wanita pertama di…
Siti Hayinah Mawardi lima kali didaulat menjadi ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, yaitu pada tahun 1946, 1953, 1956, 1959, dan 1962.…
Terhitung sejak tahun 1914, pasca peralihan jabatan Hoofdpenghulu dari Mohammad Khalil Kamaludiningrat ke Mohammad Kamaludiningrat atau Kyai Sangidu, gerakan Muhammadiyah…