Pada tanggal 25 Agustus 2025, Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia (TKRI) Bintang Mahaputera Utama kepada dua tokoh penting Muhammadiyah, yaitu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Penganugerahan ini merupakan bentuk penghargaan negara atas dedikasi, kontribusi, dan jasa besar Muhammadiyah melalui kepemimpinan keduanya bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Makna Bintang Mahaputera Utama
Bintang Mahaputera adalah salah satu tanda kehormatan tertinggi di Indonesia, yang diberikan kepada tokoh nasional yang dinilai berjasa luar biasa dalam memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara. Tingkatan Bintang Mahaputera Utama menandakan pengakuan negara terhadap peran strategis dan kontribusi nyata seseorang, baik dalam bidang sosial, politik, pendidikan, maupun kemasyarakatan.
Dengan penganugerahan ini, Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah tidak hanya dihargai secara personal, tetapi juga menegaskan posisi Muhammadiyah sebagai salah satu pilar penting dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Peran Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa
Sebagai organisasi Islam modern yang berdiri sejak 1912, Muhammadiyah konsisten berperan aktif dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hingga pemberdayaan masyarakat. Melalui ribuan sekolah, universitas, rumah sakit, dan amal usaha, Muhammadiyah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut kehidupan rakyat Indonesia.
Dalam konteks kebangsaan, Muhammadiyah senantiasa mendorong lahirnya masyarakat berkemajuan: masyarakat yang religius, berilmu, serta berorientasi pada kemaslahatan publik. Kepemimpinan Ketua Umum dan Sekretaris Umum saat ini dipandang mampu menjaga marwah gerakan tersebut, sekaligus menjalin kolaborasi positif dengan pemerintah dalam membangun bangsa.
Apresiasi Negara untuk Dedikasi Muhammadiyah
Presiden dalam penganugerahan TKRI menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk individu, tetapi juga untuk Muhammadiyah sebagai gerakan. “Bintang Mahaputera Utama ini merupakan penghargaan negara atas pengabdian yang tulus dan kontribusi yang konsisten bagi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” demikian pesan Presiden.
Penghargaan ini menegaskan bahwa nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah—keikhlasan, kemandirian, dan kebermanfaatan—masih relevan dan menjadi teladan di tengah tantangan zaman.
Harapan ke Depan
Bagi warga Muhammadiyah, penghargaan ini menjadi penyemangat baru untuk terus meneguhkan kiprah dalam membangun Indonesia. Bagi bangsa, ini menjadi pengingat bahwa gerakan sosial-keagamaan memiliki peran vital dalam menopang persatuan, kemajuan, dan kesejahteraan rakyat.
Seperti dikatakan Ketua Umum PP Muhammadiyah usai menerima penghargaan:
“Penghargaan ini adalah amanah, bukan sekadar kebanggaan. Amanah untuk terus bekerja ikhlas, mengabdi tanpa lelah, demi Indonesia yang lebih berkeadilan, maju, dan bermartabat.”