Rabu, 12 Februari 2025 Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang menerima kunjungan atau Study Tiru Pimpinan Daerah Aisyiyah Ponorogo di LKBH MHH PDA Kota Malang.
Ketua MHH PDA Ponorogo, Dra. Niken Lestari, M.Si dalam sambutannya mengucapkan rasa syukurnya karena pada hari ini bisa bersilaturahim bersama PDA Kota Malang. Pelaksanaan study tiru pada pagi hari ini merupakan rencana yang sudah lama dipikirkan untuk belajar pada LKBH PDA Kota Malang agar lebih bersemangat dalam ber-fi sabilillah.
Ibu Niken juga mengucapkan banyak terima kasih atas izin dan juga sambutannya yang luar biasa dari PDA Kota Malang sehingga study tiru pada hari ini bisa terlaksana dengan baik. Harapannya nantinya ilmu dari LKBH MHH PDA Kota Malang bisa diterapkan juga di MHH PDA Ponorogo.
Tak lupa Ibu Ketua MHH mengenalkan satu per satu rombongannya yang luar biasa, karena tak kenal maka tak sayang.
“Keinginan PDA Ponorogo mendirikan Posbakum yang sebaiknya juga dipimpin oleh perempuan akhirnya mendapatkan orang yang tepat. Alhamdulillah, karena belum sempurna maka kita ingin belajar dari LKBH MHH PDA Kota Malang, dan keinginan kami mendapat sambutan baik dan juga dukungan dari ibu Ketua PDA Ponorogo.” terang Ibu Niken dalam sambutan dan perkenalan beliau di acara Study Tiru pagi ini di ruang meeting Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang.
Dari PDA Kota Malang sendiri hadir dari jajaran Pimpinan Harian Ibu Dra. Hj. Lu’luatul Ummah, Ibu Dra. Ruly Narulita, M.AP, Ibu Jihan Mawaddah, S.Pd, serta Ibu Asmawati Rosyidah, S.H, M.Pd bersama dengan seluruh Pimpinan LKBH MHH PDA Kota Malang.
Ibu Lu’luatul Ummah sebagai Wakil Ketua PDA Kota Malang mengucapkan selamat datang kepada PDA Ponorogo dan harapannya, Aisyiyah Kota Malang bisa membantu apa yang dibutuhkan oleh PDA Ponorogo dalam rangka kunjungan study tirunya kali ini.
Sharing Session LKBH MHH PDA Kota Malang
Sharing Session pagi ini disampaikan oleh Bu Ayunda U Islamey, S.Sy, S.H, M.H dan Ibu Hera Pratita Madyasti, S.H, LLM.
Sejarah berdirinya LKBH PDA Kota Malang bermula di tahun 1670-an, saat itu PDA Kota Malang melakukan kegiatan di Lapas Perempuan Kelas IIA Kota Malang. Lalu di tahun 1990-an PDA Kota Malang mendirikan Klinik Keluarga Sakinah yang menerima konsultasi terkait dengan masalah keluarga, mulai dari hukum, kesehatan, hingga psikologi.
Karena banyaknya klien yang diterima oleh Klinik Keluarga Sakinah dan membutuhkan pendampingan lanjutan, lalu berdirilah LKBH MHH PDA Kota Malang di tahun 2011, tepatnya 11 November 2011.
Baru akreditasi perdana di tahun 2013 di zaman Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan LKBH saat itu langsung menandatangani kontraknya di istana kepresidenan bersama dengan OBH (Organisasi Bantuan Hukum).
Adapun wilayah kerja LKBH MHH PDA Kota Malang di seluruh Jawa Timur baik dari prodeo maupun non-prodeo. Advokat yang ada di LKBH MHH PDA Kota Malang juga tidak terikat, jadi advokatnya bisa berkarir di luar organisasi. Untuk advokatnya pun juga tidak hanya perempuan, tapi juga laki-laki.
Visi Misi dari LKBH MHH PDA Kota Malang singkatnya seperti justice for all. Jadi bantuan hukum yang diberikan tidak hanya untuk warga Aisyiyah maupun Muhammadiyah, tapi juga masyarakat umum yang membutuhkan dengan dukungan 12 orang di tim Litigasi dan 4 orang dari Non-Litigasi.
Layanan Bantuan Hukum yang diberikan oleh LKBH MHH PDA Kota Malang di antaranya yakni meliputi : Pidana, Perdata dan HTN.
Untuk Non Litigasi, LKBH PDA Kota Malang melakukan penelitian hukum, penyuluhan hukum, pemberdayaan masyarakat, konsultasi hukum, drafting dokumen hukum, negosiasi, mediasi dan juga investigasi perkara hukum.
LKBH MHH PDA Kota Malang yang memberikan penyuluhan gratis di ranting-ranting Aisyiyah di seluruh Kota Malang juga melibatkan mahasiswa magang dengan pendampingan dari LKBH PDA Kota Malang. Lalu dari situlah orang-orang mulai mengenal LKBH, berawal dari curhat ringan hingga ketika membutuhkan bantuan hukum mereka akan langsung connect ke LKBH PDA Kota Malang.
Sinergi Lembaga yang dilakukan oleh LKBH MHH PDA Kota Malang di antaranya yakni bersama dengan Lapas Perempuan Kelas IIA Kota Malang, MoU dengan Pengadilan, MoU dengan Kepolisian, Bantuan Hukum Pemkot, serta MoU dengan Kanwil Kemenkumham Provinsi Jawa Timur.
Ibu Ayunda juga menjelaskan secara singkat tentang alur Verifikasi dan Akreditasi. Yakni dimulai dari Pengumuman, Permohonan, Pemeriksaan Administrasi, Pemeriksaan Faktual, Klasifikasi PBH dan Penetapan PBH. Hal ini penting untuk mendapatkan kepercayaan di tengah masyarakat dan juga dari klien serta lembaga lain dalam bersinergi.
Semoga study tiru yang terlaksana pada hari ini bisa bermanfaat lebih luas dan PDA Ponorogo bersama dengan PDA Kota Malang bisa bersinergi fi sabilillah untuk mewujudkan tatanan masyarakat Islam dambaan founding father kita, KH. Ahmad Dahlan.
